Friday, May 20, 2022

MENINGKATKAN NILAI EKONOMI PRODUK PERIKANAN DI DAERAH TERPENCIL

 


Usaha perikanan di daerah terpencil saat ini bayak dibatasi oleh permasalahan-permasalahan seperti pemasaran, pengangkutan dan kulitas ikan yang dijual ke pasar sudah menurun. Daerah terpencil dalam hal ini adalah suatu area atau tempat atau daerah yang jauh dari pusat peradaban, jauh dari teknologi terkini seperti teknologi informasi dan terletak di daerah pedalaman atau pelosok termasuk pulau-pulau terluar.

Usaha perikanan di daerah ini umumnya hanya dilakukan dengan memproduksi, seperti menangkap ikan dan menjualnya kemudian, membudidayakan ikan atau udang dan setelah panen dijual langsung ke agen atau ke pasar. Pada kegitan ini tidak ada memberikan nilai tambah ekonomi terhadap produksi perikanan tersebut. Padahal kalau saja hasil produksi perikanan tersebut dapat dioleh atau dikemas sedemikan rupa, dengan tetap menjaga mutu serta higienisnya, tentu dapat meningkatkan nilai ekonominya. Ikan hasil produksi yang telah diolah atau dikemas kemudian dapat disalurkan ke restoran-restoran dan pasar dengan harga jual yang lebih tinggi.

Gagasan peningkatan nilai ekonomi produk perikanan di daerah ini penting karena pada kenyataanya ikan hasil produksi (tangkap dan budidaya) saat dijual pasca produksi akan terus menurun kualitasnya hingga sampai ke tangan konsumen. Jauhnya jarak pengangkutan dari daerah tersebut ke daerah penjualan, tentu akan semakin menurunkan kualitas ikan tersebut. Sebaliknya, jika ikan hasil produksi (tangkap dan budidaya) yang diolah dan dikemas dengan baik oleh masyarakat lokal, akan meningkat harganya saat dijual atau dibeli oleh konsumen. Sebagai contoh, ikan hasil tangkapan nelayan biasa dijual dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pelelang (harga wajar), bahkan ada yang dijual dibawah harga. Nelayan umumnya sudah terbiasa dengan menjual ikan-ikan hasil tangkapannya tersebut dengan harga standar. Kondisi ini akan berbeda ketika pembeli adalah wisatawan yang berkunjung langsung ke tempat atau daerah tersebut. Wisatawan bisa saja membeli ikan-ikan tersebut dengan harga yang lebih mahal karena senang dan tahu kualitasnya masih segar. Dalam hal ini kita bisa melihat, pelaku usaha perikanan bisa menerima pendapatan yang baik ketika pembeli senang dan membeli ikan tersbut dengan harga yang lebih tinggi karena tahu kualitasnya.

Bagaimana pendekatan untuk dapat meningkatkan nilai ekonomi produk perikanan tersebut? Pendekatanya adalah dengan membuat hubungan langsung antara pelaku usaha perikanan (kelompok) dengan pembeli atau dengan kata lain memutus mata rantai penjualan produk perikanan daerah terpencil yang sudah ada selama ini. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya? Hubungan tersebut dapat dijalin dengan menarik minat pembeli untuk berkunjung langsung ke daerah tersebut. Dengan catatan daerah tersebut haruslah cukup atraktif dalam mengelola sumber daya perikanan lokal seperti memiliki produk spesial dan tidak dimiliki daerah lain, memiliki acara-acara kebudayaan, memiliki pemandangan yang indah dan aktivitas rekreasi. Daerah tersebut juga harus memiliki cukup infrastruktur untuk menerima pengunjung seperti tempat parkir, tempat beristirahat dan rilek, tempat makan dan minum serta penginapan. Disamping itu, kelompok perikanan di daerah tersebut juga harus berkomitmen untuk lebih bekerja keras disamping menangkap ikan, anggota kelompok terorganisir dengan baik dan adanya cukup dukungan dari lembaga masyarakat.

Untuk menwujudkan hal tersebut tentu tidaklah mudah, apalagi dengan biaya yang terbatas, namun peluangnya besar untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat lokal daerah terpencil. Peluang-peluang tersebut diantaranya:

1. Pengembangan produk perikanan lokal yang khas sehingga dapat menarik minat   pengunjung seperti study tour, berwisata dll

2.  Legaliasi kawasan inti perikanan dari pemerintah sehingga kemudian bisa secara resmi   dipromosikan dan dipamerkan hasil-hasil perikanan khas daerah tersebut

3.    Kolaborasi antar sektor seperti pertanian dan parawisata

4.    Penyediaan layanan konsultasi dan pelatihan teknis

5.   Terbangunnya infratruktur pendukung seperti jalan dan pasar lokal

 

Peluang-peluang tersebut di atas dapat terlaksana jika usaha perikanan di daerah tersebut dapat menjaga dan melaksanakan beberapa indikator di bawah ini:

1.  Produksi

- Menggunakan metode penangkapan atau budidaya yang ramah lingkungan

- Menjaga kualitas

- Satu jenis ikan yang dibudidayakan, khusus untuk budidaya ikan    

2.  Pembuatan

- Merupakan kegitan wirausaha skala kecil untuk pengolahan

- Mengembangkan produk spesifikasi lokal (local brand creation)

- Produk olahan tangan (tradisional khas daerah tersebut)

3.  Pelayanan

- Menyediakan pasar ikan lokal

- Membuat acara lokal untuk mempromosikan produk-produk perikanan

- Melayani rekreasi/wisata laut/pesisir/pantai dan eco turism

- Tersedianya perkampungan perikanan

Adapun daerah yang sudah berhasil menerapkan pendakatan ini adalah Koperasi Perikanan Gemintang di Okinawa Jepang. Akhir kata, tidak ada salahnya mencoba pendekatan baru yang lebih menekankan pada karakteristik potensi daerah terpencil untuk mengembangkan sektor perikanan dalam upaya meningkatkan kesejahtraan masyarakat lokalnya

No comments:

Post a Comment