Tuesday, February 15, 2022

ALAT TANGKAP IKAN RAMAH LINGKUNGAN

 

ALAT TANGKAP IKAN RAMAH LINGKUNGAN



Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di Kec. Blang Mangat bermacam-macam jenisnya. Pada pertemuan ini penyuluh akan menjelaskan jenis alat tangkap ramah lingkungan, berikut penjelasannya. Alat penagkap ikan digunakan untuk membantu aktivitas nelayan saat melaut. Ada banyak jenis alat penangkap ikan yang digunakanelayan.  Agar lingkungan dan keberlanjutan wilayah perairan serta habitat tetap terjaga, nelayan membutuhkan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan. Dirangkum dari berbagai sumber, Kementerian Kelautan dan perikanan (KKP) dengan mengacu pada Badan pangan dan pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), berikut jenis alat penangkap ikan yang ramah lingkungan:

1.     Jaring insang (gillnet and entangling nets)

Jaring insang merupakan alat penangkap ikan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata jaring merata. Alat penangkap ikan ini dilengkapi pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah. Jaring insang digunakan untuk menangkap ikan dengan cara menghadang gerombolan ikan. Ikan- ikan yang tertangkap pada jaring umumnya karena terjerat di bagian belakang penutup insang atau terjerat mata jaring.

2.   Pancing (hook and Line)

Alat penangkap  ikaini digunakan untuk memancing ikan target sehingga terkaimata pancing yang dirangkai dengan tali menggunakan atau tanpa umpan. Alat penangkap ikan yang termasuk dalam klasifikasi ini, yaitu rawai (long line) dan pancing itu sendiri.

3.     Alat yang dijatuhkan (falling gears)

Alat yang dijatuhkan atau ditebarkanmerupakan alat penangkap ikan yang pengoperasiannya dilakukan dengan ditebarkan atau dijatuhkan untuk mengurung ikan dengan atau tanpa kapal.

4.   Perangkap (traps)

Alat penangkap ikan jenis ini terdiri dari berbagai bentuk dan material. Ada yang terbuat dari jaring, bambu, kayu dan besi. Perangkap bisa dipasang secara tetap atau secara portable (dapat dipindahkan) selama jangka waktu tertentu. Biasanya perangkap  digunakan  dpesisir pantai untuk menangkap ikan demersal dan kerang.

5.   Penggaruk (dredges)

Penggaruk  merupakaalat penangkap ikan berbingkai kayu atau besi bergerigi. Terdapat berbagai bentuk dan ukuran alat jenis ini. Desain dan konstruksi penggaruk disesuaikan    dengan    target    ikan tangkapan yang diinginkan. Alat ini ada yang dilengkapi atau tanpa jaring/bahan lainnya.

Penggaruk dioperasikan dengan cara menggaruk di dasar perairan dengan atau tanpa perahu. Alat tangkap ini biasa digunakan di perairan dangkal yang tidak jauh dari pesisir. Penggaruk  biasanymenyasar kerang.

6.   Jaring lingkar (surrounding nets)

Pengoperasian jaring lingkar dengan cara menghadang arah renang ikan. Alat ini ditujukan sebagai penangkap ikan pelagis yang bergerombol di permukaan. Ikan pelagis adalah ikan yang hidup di permukaan dengan kedalaman kurang dari 200 meter.

7.   Jaring angkat (lift nets)

Jaring angkat adalah alat penangkap ikan berbentuk lembaran persegi panjang atau bujur sangkar yang direntangkan dengan menggunakn kerangka dari batang kayu atau bambu. Alat penangkap ikan ini dioperasika dengan    menurunkan dan mengangkatnya secara vertikal. Jaring  inmenyasar  ikan  jenis pelagis dan cumi-cumi.

8.  Alat penjepit dan melukai (grappling and wounding)

Pengoperasian alat ini dengan cara mencengkeram, menjepit, melukai dan atau membunuh sasaran tangkap. Contoh dari alat penangkap ikan ini antara  laiadalah  tombak  dan ladung.

Perserikatan Bangsa Bangsa yang menangani  masalah  pangan  dan pertanian dunia), pada tahun 1995 mengeluarkan suatu tata cara bagi kegiatan penangkapan ikan yang bertanggung jawab (Code of Conduct for Resposible Fisheries- CCRF). Dalam CCRF ini, FAO menetapkan serangkaian kriteria bagi teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan. Sembilan kriteria tersebut      adalah      sebagai      berikut:

1.   Ala tangka harus   memiliki selektivitas yang tinggi

2.   Ala tangka yan digunakan tida merusa habitat tempat tinggal   da berkemban biak ikan dan organisme lainnya

3.   Tida membahayaka nelayan (penangkap ikan)

4.   Menghasilkan ikan yang bermutu baik

5.   Produk    tidak    membahayakan kesehatan konsumen

6.   Hasil  tangkapan  yang  terbuang minimum

7.   Ala tangka yan digunakan harus      memberikan      dampak minimum terhadap keanekaan sumberdaya hayati (biodiversity) Tidak menangkap jenis yang dilindungi undang-undang atau terancam punah

No comments:

Post a Comment