Persiapan tambak pada budidaya
udang umumnya dilakukan dengan mengawali persiapan tanah sebagai wadah budidaya.
Persiapan tanah pada tambak eksisting (sudah ada sebelumnya) dapat dilakukan dengan
tahapan: 1) pembuangan tanah/kotoran dasar tambak setebal 10 – 15 cm; 2) pengeringan /penjemuran tambak; 3) persiapan
air dan 4) Pemupukan atau penumbuhan plankton. Sekarang mari kit aulas satu
persatu.
1.
Pembuangan
tanah/kotoran dasar tambak
Pembuangan
tanah/kotoran dasar tambak bertujuan untuk membebaskan gas-gas beracun (H2S dan
NH3) dan membunuh bibit penyakit dengan memanfaatkan sinar matahari
2.
Pengeringan
/penjemuran tambak
Pengeringan
atau penjemuran bertujuan untuk mengurangi bahan organik, pelepasan gas beracun
dan membunuh organisme penganggu. Proses pengeringan dapat dipercepat dengan cara
dibuatkan caren/parit dengan kedalamam 30 – 50 cm, lebar 40 – 60 cm. Setelah
dilakukan pembuangan tanah/ kotoran dasar tambak serta pengeringan, maka perlu
dilakukan pengecekan pH tambak. Apabila pH tanah kurang dari 6,5, perlu
dilakukan pengapuran menggunakan kapur Hidrat Lime (Ca OH) dengan ukuran 500 –
1.000 kg/Ha (disesesuai dengan pH Tanah). Setelah dibalik dilakukan pengapuran
kembali untuk menaikkan pH tanah.
Jumlah kapur yang diberikan (kg/Ha) berdasarkan pH tanah
pH Tanah CaCO3 Ca (OH)2 CaMgCO3
> 6 < 1000 < 750 < 920
5 – 6 < 2000 < 1000 < 1840
< 5 < 3000 < 1500 < 2760
Bisa juga Kapur HL 500 – 1000 Kg/ha
Keterangan: CaCO3 (kapur
pertanian), Ca (OH)2 (kapur tohor/gamping), CaMgCO3 (dolomit).
3.
Persiapan
air
Untuk
usaha budidaya udang di tambak dianjurkan lahan budidaya memiliki petak tandon
air. Kemudian dilakukan penyaringan air dari laut ke petak tandon, dan dari
tandon ke petak budidaya. Penggunaan biofilter dapat dilakukan untuk petak
tandon baik berupa : ikan atau rumput laut. Adapun parameter kualitas air yang
baik untuk bididaya udang di tambak adalah sebagai berikut :
No |
Parameter
Air |
Kisaran |
1 |
Salinitas
(ppt) |
5 – 35 |
2 |
pH |
7,0 – 9,0 |
3 |
Alkalinitas
(ppm) |
> 50 |
4 |
H25
(mg/L) |
0,001 |
5 |
Bahan
organik (ppm) |
< 55 |
6 |
Total
Phostat (ppm) |
0,05 – 0,50 |
7 |
Biochemical Oxygen Demand (ppm) |
< 25 |
8 |
Chemical
Oxygen Demand (ppm) |
< 40 |
9 |
Total
Suspended Solid (ppm) |
25 – 500 |
10 |
P6 (ppm) |
0,001 – 1,157 |
11 |
H9 (ppm) |
0,051 – 0,167 |
12 |
Cu (ppm) |
< 0,06 |
13 |
Organo
Chlorine (ppm) |
< 0,02 |
4.
Pemupukan
atau penumbuhan plankton
Pemupukan
air tambak bertujuan untuk: 1) mengatur
dan mengontrol tingkat kecerahan; 2) mengatur dan mengontrol kestabilan
plankton sesuai Tingkat kebutuhan udang, dan 3) memacu pertumbuhan bibit
plakton yang sedang diperbaiki kualitasnya produsen utama dlm ekosistem
perairan,penyuplai O2,menekan proses kimiawi perairan yg bersifat racun. Pemberian
pupuk yang baik adalah 7 (tujuh) hari setelah saponin. Pupuk yang digunakan
adalah pupuk organik dan anorganik dengan takaran antara 3 – 5 ppm. Pemupukan susulan
dilakukan bila plankton belum tumbuh dengan baik sampai warna air menjadi hijau
atau hijau kecoklatan.
Setelah serangkaian proses di atas dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah pemakaian saponin 10 - 20 ppm untuk pembasmian hama yang selanjutnya benur udang sudah siap untuk dimasukkan ke tambak untuk dibudidayakan. Tentunya dengan benur yang berkualitas yang ditandai secara kualitatif warna, gerakan, kondisi fisik/tubuh yang baik. Respon rangsangan juga baik. Secara kuantitatif: umur, panjang, berat, bebas penyakit (PCR), keseragaman, daya tahan terhadap tes stress. Demikanla kiranya langkah-langkah persiapan tambak budidaya udang, semoga membatu dan bermanfaat. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment