Monday, November 1, 2021

PELAPORAN DATA PRODUKSI KELOMPOK BINAAN PENYULUH PERIKANAN MELALUI LUHLAPOR

 


Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi saat ini yang begitu pesat menuntut kinerja para penyuluh perikanan yang cepat dan tepat juga dalam menyampaikan informasi terkini dari lapangan untuk bahan pertimbangan para pengambil kebijakan. Salah satu wadah media yang tersedia saat ini untuk para penyuluh melaporkan data produksi kelompok binaannya adalah twitter. Sosial media twitter memiliki fitur twitter analytics untuk kebutuhan analisis (trending, sentiment analysis, dsb). Fitur Twitter analytics bisa dimanfaatkan untuk melihat aktifitas tweet penyuluh.

Dengan memanfaatkan media twitter dalam melaporkan kegitan penyuluhan, maka penyuluh diharapkan dapat lebih fun, santai, seperti update komen di sosmed pada umumnya. Hanya buat Cuitan di Twitter (sesuai template), tambahkan foto, beri hashtag, tag lokasi. Lalu di tweet itu saja. Dengan cuitan tersebut, diharapkan dapat memberikan informasi yang diberikan lebih komprehensif, efisien, dan outputnya dapat diolah dengan cepat dan akurat. Kedepannya Penyuluh Perikanan diharapkan melalui #luhLapor dapat memanfaatkan media sosial khususnya Twitter untuk melaporkan data produksi kelompok binaan serta mendukung kegiatan terkait penyuluhan lainnya.

Kegiatan #luhLapor saat ini difokuskan untuk melaporkan data produksi kelompok yaitu: 1) Panen Benih atau Panen Ikan/Udang di Pokdakan; 2) Penangkapan Ikan di kelompok Nelayan (KUB); atau 3) Kegiatan Produksi di Poklahsar. Contoh Tweet / Cuitan : Senin (21/6), M Lutfi, Luhkan Kab. PPU, di Pokdakan Mina Sejahtera Ds Sukasari, mendampingi Panen Udang Windu, tambak plastik, sebanyak 560 kg, luas tambak 200 m2, size panen 100 gr, harga 8000/kg. #GiatLuhkanSatminkalBWI #PPU #Panen.

Adapun ketentuan tweet adalah 1) Jumlah karakter maksimal 280 karakter (sudah termasuk hashtag); 2) Format Hashtag yang digunakan : #GiatLuhkanSatminkal(nama Satminkal) #Kab/Kota #Panen; 3) Penggunaan Hashtag untuk #Kab/Kota mengikuti list; 4) Menyisipkan max 4 foto atau 1 video dalam 1 tweet; 5) Cuitan agar menggunakan tag lokasi sesuai kecamatan penyuluh; 6) Foto menggambarkan suasana kegiatan pembinaan (cth : panen, pendaratan hasil tangkapan, proses produksi), gambar komoditas yang dilaporkan, foto bersama kelompok; 7) Postingan agar di-tag juga ke akun @puslatluhkp, Satminkal, @brsdmkp, dan @kkpgoid; 8) Akun tweeter satminkal medan : @bpppmedan_brsdm.

Contoh TWIT #LUHLAPOR satminkal medan. Kamis (29/7), Yenni R, Luhkan Kota Medan, di Pokdakan Bersama Ds Sungai Mati, mendampingi Panen lele, Sistem Bioplok, sebanyak 1000 kg, luas tambak 10 m2, bobot panen 3,2 gr, harga 25.000/kg. #GiatLuhkanSatminkalMDN #KtMedan #Panen.

Akun Twitter yang dipakai untuk aktivitas pelaporan penyuluh agar dipisahkan dengan akun Twitter pribadi. Twit agar mengikuti pedoman yang telah diberikan untuk efisiensi dan memudahkan penarikan data. Teliti Informasi yang akan diberikan seusai dengan kondisi di fakta lapangan. Teliti ulang sebelum lakukan posting agar tidak terjadi kesalahan data dan gunakan hashtag yang sesuai. Pilihlah password akun yang kuat agar akun tidak mudah diretas, dan gunakan media sosial secara bijak dan  bertanggung jawab.

Jangan membagi password akun medsos dengan orang lain, jangan mencuit sesuatu terkait SARA, tidak mencuit sesuatu yang bersifat sangat personal dengan hashtag, dan jangan mencuit sesuatu yang masih bersifat tidak jelas / kabar burung.

Nah, sekarang mari masing-masing penyuluh membuat akun twitter dan lakukan pelaporan data produksi kelompok binaan sesuai dengan format cuitan, sehingga data yang dibagikan dapat bermanfaat untuk melihat informasi terkini dari para pelaku usaha binaan penyuluh.