Seiring
dengan perkembangan teknologi dan informasi saat ini yang begitu pesat menuntut
kinerja para penyuluh perikanan yang cepat dan tepat juga dalam menyampaikan
informasi terkini dari lapangan untuk bahan pertimbangan para pengambil kebijakan.
Salah satu wadah media yang tersedia saat ini untuk para penyuluh melaporkan data
produksi kelompok binaannya adalah twitter. Sosial media twitter memiliki fitur twitter analytics untuk kebutuhan
analisis (trending, sentiment analysis, dsb). Fitur Twitter analytics bisa dimanfaatkan untuk melihat
aktifitas tweet penyuluh.
Dengan
memanfaatkan media twitter dalam melaporkan kegitan penyuluhan, maka penyuluh
diharapkan dapat lebih fun, santai, seperti
update komen di sosmed pada umumnya. Hanya buat Cuitan di Twitter (sesuai template),
tambahkan foto, beri hashtag, tag lokasi. Lalu di tweet itu saja. Dengan cuitan tersebut,
diharapkan dapat memberikan informasi
yang diberikan lebih komprehensif, efisien, dan outputnya dapat diolah dengan cepat dan akurat. Kedepannya
Penyuluh
Perikanan diharapkan melalui #luhLapor
dapat memanfaatkan media sosial khususnya Twitter untuk melaporkan data
produksi kelompok binaan serta mendukung kegiatan terkait penyuluhan lainnya.
Kegiatan #luhLapor saat ini difokuskan
untuk melaporkan data produksi kelompok yaitu: 1) Panen Benih atau Panen
Ikan/Udang di Pokdakan; 2) Penangkapan Ikan di kelompok Nelayan (KUB); atau 3) Kegiatan
Produksi di Poklahsar. Contoh Tweet / Cuitan
: Senin (21/6), M Lutfi,
Luhkan Kab. PPU, di Pokdakan
Mina Sejahtera Ds Sukasari, mendampingi Panen Udang Windu, tambak plastik,
sebanyak 560 kg, luas tambak 200 m2, size panen 100 gr, harga 8000/kg. #GiatLuhkanSatminkalBWI #PPU #Panen.
Adapun
ketentuan tweet adalah 1) Jumlah
karakter maksimal 280 karakter (sudah termasuk hashtag); 2) Format Hashtag yang digunakan : #GiatLuhkanSatminkal(nama Satminkal) #Kab/Kota #Panen; 3) Penggunaan Hashtag untuk #Kab/Kota mengikuti list; 4) Menyisipkan max
4 foto atau 1 video dalam 1 tweet;
5) Cuitan agar menggunakan tag lokasi sesuai kecamatan penyuluh; 6) Foto menggambarkan suasana kegiatan pembinaan (cth : panen, pendaratan hasil tangkapan, proses produksi), gambar komoditas yang dilaporkan,
foto bersama kelompok; 7) Postingan agar
di-tag juga ke
akun @puslatluhkp, Satminkal, @brsdmkp, dan @kkpgoid; 8) Akun tweeter
satminkal medan : @bpppmedan_brsdm.
Contoh
TWIT #LUHLAPOR satminkal
medan. Kamis (29/7), Yenni R,
Luhkan Kota Medan, di Pokdakan Bersama Ds Sungai Mati, mendampingi Panen lele,
Sistem Bioplok, sebanyak 1000 kg, luas tambak 10 m2, bobot panen 3,2 gr, harga
25.000/kg. #GiatLuhkanSatminkalMDN #KtMedan #Panen.
Akun Twitter yang dipakai untuk
aktivitas pelaporan penyuluh agar dipisahkan dengan akun Twitter
pribadi. Twit agar mengikuti pedoman yang telah diberikan untuk efisiensi dan
memudahkan penarikan data. Teliti Informasi yang akan diberikan seusai dengan
kondisi di fakta lapangan. Teliti ulang sebelum lakukan posting agar tidak
terjadi kesalahan data dan gunakan hashtag yang sesuai. Pilihlah password
akun yang kuat agar akun tidak mudah diretas, dan gunakan media sosial secara
bijak dan bertanggung jawab.
Jangan membagi password akun medsos
dengan orang lain, jangan mencuit sesuatu terkait SARA, tidak mencuit sesuatu
yang bersifat sangat personal dengan hashtag, dan jangan mencuit sesuatu yang
masih bersifat tidak jelas / kabar burung.
Nah, sekarang mari masing-masing penyuluh
membuat akun twitter dan lakukan pelaporan data produksi kelompok binaan sesuai
dengan format cuitan, sehingga data yang dibagikan dapat bermanfaat untuk
melihat informasi terkini dari para pelaku usaha binaan penyuluh.
No comments:
Post a Comment