Usaha perikanan di daerah terpencil saat ini
bayak dibatasi oleh permasalahan-permasalahan seperti pemasaran, pengangkutan
dan kulitas ikan yang dijual ke pasar sudah menurun. Daerah terpencil dalam hal
ini adalah suatu area atau tempat atau daerah yang jauh dari pusat peradaban,
jauh dari teknologi terkini seperti teknologi informasi dan terletak di daerah
pedalaman atau pelosok termasuk pulau-pulau terluar.
Usaha perikanan di daerah ini umumnya hanya
dilakukan dengan memproduksi, seperti menangkap ikan dan menjualnya kemudian,
membudidayakan ikan atau udang dan setelah panen dijual langsung ke agen atau
ke pasar. Pada kegitan ini tidak ada memberikan nilai tambah ekonomi terhadap
produksi perikanan tersebut. Padahal kalau saja hasil produksi perikanan
tersebut dapat dioleh atau dikemas sedemikan rupa, dengan tetap menjaga mutu
serta higienisnya, tentu dapat meningkatkan nilai ekonominya. Ikan hasil
produksi yang telah diolah atau dikemas kemudian dapat disalurkan ke
restoran-restoran dan pasar dengan harga jual yang lebih tinggi.
Gagasan peningkatan nilai ekonomi produk
perikanan di daerah ini penting karena pada kenyataanya ikan hasil produksi
(tangkap dan budidaya) saat dijual pasca produksi akan terus menurun
kualitasnya hingga sampai ke tangan konsumen. Jauhnya jarak pengangkutan dari
daerah tersebut ke daerah penjualan, tentu akan semakin menurunkan kualitas
ikan tersebut. Sebaliknya, jika ikan hasil produksi (tangkap dan budidaya) yang
diolah dan dikemas dengan baik oleh masyarakat lokal, akan meningkat harganya
saat dijual atau dibeli oleh konsumen. Sebagai contoh, ikan hasil tangkapan
nelayan biasa dijual dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pelelang (harga
wajar), bahkan ada yang dijual dibawah harga. Nelayan umumnya sudah terbiasa
dengan menjual ikan-ikan hasil tangkapannya tersebut dengan harga standar. Kondisi
ini akan berbeda ketika pembeli adalah wisatawan yang berkunjung langsung ke
tempat atau daerah tersebut. Wisatawan bisa saja membeli ikan-ikan tersebut
dengan harga yang lebih mahal karena senang dan tahu kualitasnya masih segar.
Dalam hal ini kita bisa melihat, pelaku usaha perikanan bisa menerima
pendapatan yang baik ketika pembeli senang dan membeli ikan tersbut dengan
harga yang lebih tinggi karena tahu kualitasnya.
Bagaimana pendekatan untuk dapat meningkatkan
nilai ekonomi produk perikanan tersebut? Pendekatanya adalah dengan membuat
hubungan langsung antara pelaku usaha perikanan (kelompok) dengan pembeli
atau dengan kata lain memutus mata rantai penjualan produk perikanan daerah
terpencil yang sudah ada selama ini. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana
caranya? Hubungan tersebut dapat dijalin dengan menarik minat pembeli untuk
berkunjung langsung ke daerah tersebut. Dengan catatan daerah tersebut haruslah
cukup atraktif dalam mengelola sumber daya perikanan lokal seperti memiliki
produk spesial dan tidak dimiliki daerah lain, memiliki acara-acara kebudayaan,
memiliki pemandangan yang indah dan aktivitas rekreasi. Daerah tersebut juga
harus memiliki cukup infrastruktur untuk menerima pengunjung seperti tempat
parkir, tempat beristirahat dan rilek, tempat makan dan minum serta penginapan.
Disamping itu, kelompok perikanan di daerah tersebut juga harus berkomitmen
untuk lebih bekerja keras disamping menangkap ikan, anggota kelompok
terorganisir dengan baik dan adanya cukup dukungan dari lembaga masyarakat.
Untuk menwujudkan hal tersebut tentu tidaklah
mudah, apalagi dengan biaya yang terbatas, namun peluangnya besar untuk
meningkatkan kesejahtraan masyarakat lokal daerah terpencil. Peluang-peluang tersebut
diantaranya:
1. Pengembangan
produk perikanan lokal yang khas sehingga dapat menarik minat pengunjung
seperti study tour, berwisata dll
2.
Legaliasi
kawasan inti perikanan dari pemerintah sehingga kemudian bisa secara resmi dipromosikan dan dipamerkan hasil-hasil perikanan khas daerah tersebut
3. Kolaborasi
antar sektor seperti pertanian dan parawisata
4. Penyediaan
layanan konsultasi dan pelatihan teknis
5. Terbangunnya
infratruktur pendukung seperti jalan dan pasar lokal
Peluang-peluang
tersebut di atas dapat terlaksana jika usaha perikanan di daerah tersebut dapat
menjaga dan melaksanakan beberapa indikator di bawah ini:
1.
Produksi
-
Menggunakan
metode penangkapan atau budidaya yang ramah lingkungan
-
Menjaga
kualitas
-
Satu
jenis ikan yang dibudidayakan, khusus untuk budidaya ikan
2.
Pembuatan
-
Merupakan
kegitan wirausaha skala kecil untuk pengolahan
-
Mengembangkan
produk spesifikasi lokal (local brand creation)
-
Produk
olahan tangan (tradisional khas daerah tersebut)
3.
Pelayanan
-
Menyediakan
pasar ikan lokal
-
Membuat
acara lokal untuk mempromosikan produk-produk perikanan
-
Melayani
rekreasi/wisata laut/pesisir/pantai dan eco turism
-
Tersedianya
perkampungan perikanan
Adapun daerah yang sudah berhasil menerapkan pendakatan ini adalah Koperasi Perikanan Gemintang di Okinawa Jepang. Akhir kata, tidak ada salahnya mencoba pendekatan baru yang lebih menekankan pada karakteristik potensi daerah terpencil untuk mengembangkan sektor perikanan dalam upaya meningkatkan kesejahtraan masyarakat lokalnya